"𝘛𝘦𝘯𝘯-𝘯𝘪𝘪, kenapa kau meninggalkan kami?! Kenapa?!"
"Apa kau membenciku? Apa aku merepotkan?!"
"Aku membencimu, 𝘛𝘦𝘯𝘯-𝘯𝘪𝘪! AKU SANGAT MEMBENCIMU!"
"Riku...., Maafkan aku.... Kau bukan beban, sama sekali tidak merepotkan,"
Tenn mencoba mendekati adiknya yang sedang mengamuk itu, ia ingin memeluk dan menenangkan nya. Tapi....
"JANGAN SENTUH AKU! PERGI! PERGI!"
"Riku...., Riku....,"
-
-
-
-
"RIKU!!!!" Tenn terbangun dari mimpi buruknya. Badannya bergetar, dadanya terasa sesak, nafasnya menderu tak beraturan. Tenn benar - benar dirundung penyesalan yang amat dalam.
"Apa itu tadi? Aku takut Riku akan membenciku... Aku takut dia meninggalkan aku.... Hah, sial...." Tenn mengambil ponselnya lalu melihat foto saat di Black or White bersama anggota IDOLiSH7 dan TRIGGER yang lain. Ia menatap kenangan itu dengan tatapan sendu.
"Riku.... Apa kau membenciku?"
-
-
-
-
"Pergilah, Aya, pergilah bersama keluarga barumu,"
"Tamaki 𝘰𝘯𝘪𝘪-𝘤𝘩𝘢𝘯.... Maafkan aku.... Aku merindukanmu."
Aya mencoha mendekati kakaknya, ia ingin merasakan kehangatan dari Tamaki yang selama ini ia rindukan. Tapi....
"Sudah kubilang...., PERGILAH!!!! JANGAN TEMUI AKU LAGI!!!!" Tamaki berteriak keras. Amarahnya menggelegar. Bahkan Aya akhirnya terisak sambil memanggil nama kakaknya itu.
"Tamaki 𝘰𝘯𝘪𝘪-𝘤𝘩𝘢𝘯.... Hiks.... Maafkan aku....,"
-
-
-
-
"TAMAKI 𝘖𝘕𝘐𝘐-𝘊𝘏𝘈𝘕!!!!" Aya menangis keras, ia sama seperti Tenn malam itu, Aya merutuki dirinya di masa lalu yang lebih memilih Takanasa ketimbang Tamaki. Ia mengambil boneka Teddy Bear besar yang dihadiahkan Tamaki saat natal terakhir bersamanya lalu memeluknya erat.
"Tamaki 𝘰𝘯𝘪𝘪-𝘤𝘩𝘢𝘮.... Aku merindukanmu.... Hiks.... Hiks.... Aku ingin memelukmu....,"
IDOLiSH7 Fanfiction