"Gian itu bukan bunuh diri, tapi dibunuh!" bentak Haura penuh emosi.
"Oke kalo itu emang anggapan lo. Tapi siapa yang bunuh dia?"
"lo!" ucapan yang keluar dari mulut Haura sukses membuat orang di hadapannya membisu. "Lo bunuh temen gue!"
-----
Sejak kepergian Gian, hidup Haura sangat memprihatinkan. Gadis itu benar-benar diselimuti duka. Sulit membuat bibirnya melengkung, semua waktunya ia habiskan untuk memecahkan segala teka-teki atas kematian cowok itu.
Dari sudut pandangnya, Haura melihat banyak hal berkaitan dengan kasus yang berusaha ia ungkap. Segala strategi sudah ia buat, meskipun ia tahu bahwa tiada yang mudah di dunia ini.
Kini yang Haura butuhkan hanya satu. Yaitu seseorang yang sangat memercayainya.
Atas semua yang sudah ia lakukan, Haura hanya mengharapkan ending yang bahagia sebagai imbalan. Siapapun dalang di balik kematian Gian, Haura tidak akan melepas orang itu dengan tenang.
Begitu janjinya.
Bukankah Haura memang harus menepati janjinya setelah ia tahu siapa orang itu? Ya, bagaimana pun janji tetaplah janji meskipun ternyata ia mendapatkan yang lebih pahit.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-