Aylia Raya, suka dipanggil Raya dan paling tidak suka dipanggil Ay, hanya orang yang mengenal Raya sedari ia belum bisa berbicara yang memanggilnya dengan sebutan Ay. "Ray, gue sama Nara punya alasan." Tepis Gilang. Raya yang sudah terlanjur sakit hati langsung pergi meninggalkan dua temannya tanpa mendengarkan apapun. Raya duduk di kursi panjang dekat gerbang sekolahnya sambil menahan sesak di dadanya. Raya tidak bisa membiarkan dirinya menangisi kenyataan bahwa ternyata ia memiliki saudara yang tidak pernah ia kenal sedari kecil. "Mau hujan." Terdengar suara dingin seseorang yang sangat Raya kenal. Arka. Raya dengan sekuat tenaga mengambil paying pemberian Arka, "Terima kasih." Arka pergi meninggalkan Raya dengan kedua tangan di dalam saku celananya. Benar kata Arka, rintik hujan mulai menyelimuti pandangan Raya. Ia buru-buru membuka paying yang diberikan Arka dan menjatuhkan secarik kertas yang terjatuh dari dalam paying tersebut. "Maafin gue, Ay."
1 part