Netta mengerjapkan kedua matanya. Mencoba mencerna kalimat yang baru saja dilontarkan oleh laki-laki yang duduk di sampingnya itu. Kali ini, jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya.
Netta menundukkan kepalanya. Menatap tangannya yang masih di genggam laki-laki itu.
Perlahan namun pasti, ia melepaskannya dengan canggung. Tapi laki-laki itu malah semakin mempererat, menahan tangannya untuk lepas.
"ya?" tanyanya lagi, dengan senyum manis tercetak di wajahnya, membuat matanya menyipit membentuk garis.
Netta berdeham sejenak, lalu menarik nafasnya dan menghembuskannya. Ia menatap laki-laki itu lama.
"kenapa? Kenapa gue?"
Dalam hati ia merutuki jantungnya yang berdebar semakin kencang dan ia berharap laki-laki itu tidak mendengarnya. Otot tangannya mulai tidak berfungsi lagi, susah sekali untuk menarik tangannya lepas dari genggaman tangan laki-laki itu. Genggaman laki-laki itu sungguh membuat Netta sulit untuk berkutik. Dan sekarang otaknya jadi lambat mencerna kalimat yang di ucapkan laki-laki itu.
"karena gue maunya lo"
[Penggunaan karakter visual tokoh dalam cerita fiksi ini bukan dimaksudkan untuk merusak
karakter asli tokoh yang digunakan, tetapi semata-mata untuk kecintaan penulis dengan sang
idola]
Pict from Pinterest
Created by Kavilyan