Capuccino Sore Itu ✅ [Tamat dan sudah Direvisi]
  • Reads 2,590
  • Votes 789
  • Parts 46
  • Reads 2,590
  • Votes 789
  • Parts 46
Complete, First published Aug 06, 2021
Aku tidak berani bermimpi. Mungkin ini adalah capuccino terakhir yang bisa kunikmati sambil berbincang berbagai basa-basi denganmu. Membicarakan konsep masa depan yang terlalu jauh, bagiku semacam menelan angan kosong. Lelah jiwaku bila terus berpura-pura menikmati obrolan yang membuatku ingin menghilang. Dan sore ini, setelah lama aku bersembunyi, kau pun datang lagi.

"San, kamu kemana saja?"

"Aku tidak kemana-mana hanya mengistirahatkan hati."

"Jangan pergi lagi. Kita bisa menghadapinya bersama, kan?

"Maaf, Kak. Kakak punya impian dan aku punya kenyataan. Aku tak mau menjadi perusak mimpi itu."

"Tapi kau adalah sebagian impianku."

"..."

_________________________________________

NOTE : Cerita ini hanya fiktif belaka. Apabila terdapat kesamaan waktu, tempat, dan suasana hanya karena terinspirasi saja
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Capuccino Sore Itu ✅ [Tamat dan sudah Direvisi] to your library and receive updates
or
#61rantau
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Untuk Dara Laksmi Sasmita cover
Bukan Cinta Yang Sederhana cover
OBSESSED (21+) cover
Just an escape cover
Elegi Kecemburuan (ON GOING) cover
Move On cover
LAKI LAKI BIASA cover
Seindah Surga Yang Dirindukan (Tamat)  cover
Transmigrasi Seksi Mommy  cover
Felicidad cover

Untuk Dara Laksmi Sasmita

22 parts Complete

Di balik topi lusuh yang kamu ceritakan, maka aku ceritakan juga dengan penyampaian berbelit perihal perasaanku padamu. Di mana angka lima menjadi pembeda, di mana aku jatuh cinta dengan cukup aneh, di mana aku mencoba pergi jauh, tetapi Tuhan justru membukakan jalan di 8 tahun sejak pertama aku jatuh cinta. Kepadamu, Dara Laksmi Sasmita. Tulisan berbelit ini aku persembahkan. Tertanda, Apta Priyatama