Rumah, sebutan untuk gudang sejuta kebahagiaan. Tawa, canda, dan ria memenuhi setiap sudut dan penghuninya. Tapi itu kata orang, berbeda dengan sudut pandang Delya. Seorang gadis remaja yang sedang merambah ke dunia perdewasaan, tentang apa itu arti rumah. Sudut pandang yang tidak hanya terlontar dari sebuah ucapan. Tapi sebuah praktek yang secara tidak langsung ditunjukkan oleh sebuah keluarga.
Ini bukan patah hati perihal cinta. Tapi hal-hal yang ia percaya ternyata tak sesuai kenyataannya. Rumah yang katanya pelindung, selalu terpatri seperti musuh dalam diri. Tidak ada kenangan satupun yang bisa diingat. Hanya jeritan, dan Isak tangis. Sungguh, hanya itu yang terlintas di dalam pikiran. Memikirkannya pun rasanya sudah membosankan.
Memberanikan diri untuk bernostalgia kembali mengingat kejadian itu. Ternyata ironis, cukup membuat ingatan yang sudah bertahun-tahun hilang, melintas seperti film yang di putar tanpa jeda. Bedanya, kali ini hanya mengingatnya dengan bahagia tanpa air mata.
Berlayar, terombang-ambing. Seperti itu gambarannya hidup di tengah kedua orang tua yang begitu egois.
Agatha Kayshafa.
Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu.
Pradeepa Theodore.
Tepat sebelum balapan, ia malah salah fokus mendapati seorang gadis yang beraroma sangat memabukkan. Detik itu juga Theo bertekad untuk mendapatkan gadis itu.
Faktanya mereka ternyata satu sekolah, semua mengenal Theodore, sang kapten basket. Namun berkebalikan dengan Agatha, gadis yang keberadaannya saja tidak diketahui warga sekolah.
•••
"Balapan kali ini taruhannya mobil lo. Kalo gue kalah, lo bisa ambil cewe gue." ucap Samuel.
"Nggak impas. Mobil gue lebih mahal ketimbang cewe lo." balas Theodore bergegas masuk dalam mobilnya.
Itulah janji yang Samuel buat dengan Theodore.
Theodore yang awalnya tidak tertarik dengan gadis yang dijadikan taruhan oleh Samuel lantas buru-buru menarik kata-katanya dan mendeklarasikan bahwa dirinya amat sangat tertarik dan akan membuat gadis itu selalu berada disisinya.
•••
"I'm a tattoo artist."
"Oh ya?"
"Want to be the first? And try a red mark on your neck?"
"Stress!"
‼️Harsh words, toxic shit, and mature.