Citra Kelana Adinda, seorang yang menganggap dirinya sendiri kuat. Namun, bersama Gabriel Aditya ia dipaksa harus memperlihatkan sisi lemahnya. Empat belas tahun sudah berlalu sejak pertemuan terakhirnya dengan Gabriel, Citra masih belum bisa menghadapi lelaki itu. Sekalipun ia sudah mempersiapkan tameng terkuat, namun ketika dihadapkan dengannya ia seketika hanya bisa menjadi patung bernapas. "Kenapa sih, yang aku bisa lakukan cuma menghindar, kenapa perasaan ini membebaniku." Aku pikir, memori tentangnya sudah berakhir, dan berhasil kutinggalkan, aku pikir, aku sudah bisa berjalan selangkah menjauh darinya. Ternyata, jembatan penghubung antara masa lalu itu belum benar-benar terputus. Ia nyata dan kembali memperlihatkan jalannya kepadaku. Sebelum semua ini menjadi memori yang menyedihkan, pertemuan dengannya pernah menjadi hal yang paling menyenangkan dan paling kusuka. Sekarang aku tak tahu harus menghadapinya dengan apa, aku belum siap bertemu dia kembali.