"Kamu ingat kan omongan aku, kalau kamu berulah lagi?"
"Na, kamu jangan main-main deh. Kamu berani ninggalin aku?"
"Kenapa engga? Kamu yang main-main sama ucapanmu sendiri."
"Maaf, Na. Aku ngga akan bikin ulah lagi. Kali ini aku serius,"
"Dari dulu juga ngomongnya kaya gitu. Apa kita udahan aja ya, El? Biar kamu bisa bebas ngelakuin apa aja yang kamu mau. Ngga akan ada yang ngelarang lagi."
"Na, jangan ngomong kaya gitu! Aku janji akan benar-benar berubah. Aku akan fokus sama usaha baruku, nyelesaiin kuliah, dan melamar kamu, Na."
Kanasya tersenyum mengejek, "Ngga usah berpikir kejauhan, benerin dulu sikap kamu. Belum tentu juga aku mau dilamar sama kamu."
"Kanasya,"
"Apa?!"
"Tolonglah, kasih aku satu kesempatan lagi. Aku beneran janji akan berubah. Jangan tinggalin aku ya, Na."
"Buktiin dulu! Aku udah bosan sama janji-janji kamu."
Axelindra merupakan pemuda dingin dan sulit di dekati. Nasibnya yang cukup ironis membuat ia semakin acuh pada sekitar. Keluarga? Sepertinya memiliki kakek dan nenek angkatnya dapat di katakan sebagai keluarganya.
Axelio Welwitschia N. Merupakan pemuda manis dan baik hati. Nasibnya juga sama, meski ia memiliki keluarga lengkap namun ia tak mendapat kasih sayang sebagai keluarga. Ia tak pernah mengeluh apalagi membenci balik atas kebencian keluarganya. Ia hanya ingin bertekad mengembalikan kepercayaan keluarganya lagi padanya. Namun takdir berkata lain,ia pergi sebelum keinginannya terpenuhi.
Bagaimana jadinya jika Axelindra masuk ke dalam raga Axelio?,mampukah ia menghadapi keluarga raga asli?, Bisakah ia mendapatkan makna sebenarnya dari kata keluarga itu?.
P.E.N.T.I.N.G
Ini cerita murni dari hasil pikiran penulis dan tidak berniat untuk di terbitkan atau apalah itu. Ini hanya untuk koleksi penulis pribadi, jadi penulis juga nggak butuh koreksi atau hujatan dll. Meski niat kalian baik penulis apresiasi tapi sekali lagi penulis tegaskan nggak butuh. Kalau mau baca ya silahkan, tapi jangan berisik. Kalau kalian nggak nyaman silahkan tinggalkan. OK!!
Copy? Silahkan tapi......👊👊