"Eomma, mengapa aku berbeda?"
"Semua manusia itu memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing." Meraih kedua pipi gembil didepannya, mengusap lembut dengan kedua telapak tangan.
"Mira ingin mendengar cerita sambil dipeluk Eommaa saja saat ini."
"Baiklah, Eomma akan bercerita tentang burung gagak yang terperangkap getah karet di pohon."
"Apa burungnya akan mati?"
Menggeleng, "Dia berhasil meloloskan diri, walaupun kakinya menjadi pincang."
"Apa seperti Mira?"
Mengangguk, "Tapi Mira lebih menggemaskan dari burung gagak itu." Tersenyum manis.
"Apa Mira juga bisa meloloskan diri dari tongkat kruk ini?"
"Dengar, tidak ada yang mustahil di dunia ini jika ingin berusaha, termasuk putri cantik Eomma," mengelus pipi Mira, "Dan Mira adalah anak yang selalu beruntung dan mendapatkan keajaiban, seperti nama Mira, Miracle."
"Lalu, jika begitu, mengapa ayah meninggalkan Mira sejak kecil?"
"Ada alasan lain, besok pagi kita cari tahu mengapa ayah melakukan itu."
Dan semua terungkap, ketika satu persatu kertas putih dengan goresan tinta terbaca.