"Gue sayang lo Zia," "Jangan berharap lebih lagi!" Resya menepis tangan Andra yang menahannya untuk pergi. Andra menatap kepergian gadis yang dicintainya. Tangannya meraih kepalanya, merasakan sakit yang begitu luar biasa. Tubuhnya jatuh menghantam jalanan di tengah guyuran hujan. Darah segar mengalir dari hidungnya Andra menyekanya dengan punggung tangan. "Belum waktunya gue mati." Bisa baca sampe chapter dua, kalian hebat!