Story cover for Sayatan Secangkir Pagi by DeviTsabit
Sayatan Secangkir Pagi
  • WpView
    Reads 76
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 76
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Aug 11, 2021
Sendiri di tepi telaga berombak dalam pikiranmu, mari duduk sejenak menyeruput secangkir pagi di teras rumah kami. Duduk gelisah diiringi sajian orang-orang berlari padat dengan pikirannya masing-masing. LIhat? Sungguh indah bukan menikmati taburan api dan kotoran dunia pagi ini.
All Rights Reserved
Sign up to add Sayatan Secangkir Pagi to your library and receive updates
or
#78jatuh
Content Guidelines
You may also like
Obstacles eternal love || Fresha (End) by Meygo_913
25 parts Complete
Rintangan sepasang pasangan menuju cinta abadinya dari masalah kecil ke masalah besar mereka melewatinya dengan selalu bersama ada kekecewaan ada kerinduan dan ada keromantisan itu lah mereka, menjadi pasangan abadi itu tidak mudah butuh waktu dan proses yang harus mereka jalani, jadi janganlah kamu berputus asa jika kamu benar benar mencintai nya maka buktikan pada dunia kalau dia milik mu dan akan selalu begitu Kisah ini kayak itu lah ya kayak gak ngerti asal aja buat cerita karna pengen nyoba aja, kadang nyambung kadang gak nyambung, buat nya juga pakai mood soalnya Nama Author :𝘮ey𝘨𝘰 𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘨𝘶𝘴𝘺 𝘥𝘢𝘯 𝘩𝘰𝘣𝘪 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘢𝘥𝘦𝘨𝘢𝘯 18+ (𝘣𝘦𝘳𝘤𝘢𝘯𝘥𝘢) 𝘩𝘰𝘣𝘪 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘫𝘦𝘬𝘦𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘩𝘦𝘩𝘦 🗣️oshinya siapa thorr Me:𝘧𝘳𝘦𝘴𝘩𝘢 𝘨𝘶𝘴𝘺 ( 𝘧𝘳𝘦𝘺𝘢 𝘔𝘢𝘳𝘴𝘩𝘢) 🗣️ Dari kapan suka jkt sama baca wp? 𝘔𝘦: 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘫𝘦𝘬𝘦𝘵𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘸𝘢𝘭 2023 𝘨𝘶𝘴𝘺 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘸𝘢𝘵𝘵𝘱𝘢𝘥 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 2023 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘋𝘦𝘴𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳 𝘨𝘶𝘴𝘺 Oke gitu aja kita berkenalan ya Star:23 Juli Final:28 Oktober endddd Babay babay wkwkwkkw
You may also like
Slide 1 of 8
Batas-Batas Eksistensialisme cover
JINGGA cover
LANGIT YANG TAK PERNAH PULANG  cover
Perempuan Pujaan Hujan cover
Secangkir Kopi Sebelum Pulang || END cover
Obstacles eternal love || Fresha (End) cover
bait-bait sajak yang lahir di pagi buta cover
Aldreyan (Slow Update)  cover

Batas-Batas Eksistensialisme

7 parts Ongoing

Zona tak terbatas seolah memberi ruang untuk kebebasan mengkritisi segala hal, namun sebagian besar dari pikiran itu tidak layak berkeliaran di kepala. Dalam esai ini, saya menghadirkan potret kehidupan di sebuah kota industri yang terpukul hebat oleh pandemi. Cerita dengan momen yang mulai mengalir sejak pertengahan tahun 2020, setiap sudut kota tidak lagi sama, terkekang oleh kebijakan pembatasan yang menjadikan kita asing satu sama lain, kehilangan arah, dan beradaptasi dengan rutinitas yang semakin menyesakkan. Melalui perspektif pribadi, saya mengeksplorasi eksistensi kehidupan yang diwarnai oleh pertemuan singkat dengan orang-orang baru, dialog spontan yang memecah keheningan hiruk pikuk kota, serta momen-momen yang mengungkapkan keunikan setiap individu di antara deru aktivitas tak pernah terduga. Saya menggambarkan suasana kota yang memancarkan kehidupan, menceritakan keberagaman emosi, keinginan, dan impian yang mengalir di tengah kebosanan. Alam selalu punya cara untuk menghapus seluruh keluh kesah. Pantai-pantai dan tempat indah lainnya biasanya bersembunyi di sudut-sudut paling tepi dari kota, atau kadang-kadang mereka hadir di tengah hiruk-pikuk kota yang tidak pernah tidur. Kita hanya perlu kedamaian untuk meredam kebencian yang ada dalam diri. Makna yang mungkin sudah lama terkubur dalam nurani, namun tertutup oleh kekecewaan dan kesedihan yang tak kunjung usai.