Fit Perfectly
  • Reads 137,871
  • Votes 11,426
  • Parts 35
  • Reads 137,871
  • Votes 11,426
  • Parts 35
Complete, First published Aug 12, 2021
Seluruh penjuru negeri sedang merayakan kemenangannya. Semua orang  tengah mengelukan namanya. Raga Wilendra dan Ryan Prima Swasoengko, pasangan ganda putra yang baru saja meraih medali emas ke sembilan mereka di tahun ini. 

Ya, ini memang prestasi membanggakan yang patut untuk dirayakan. Bahkan Ryan Prima Swasoengko sedang merayakan kemenangan ini dengan istri dan kedua anaknya. Sedangkan Raga justru sedang mengerang kesakitan. Lagi-lagi urinnya bercampur darah. Kali ini sepertinya lebih parah karena yang dihadapannya saat ini adalah gumpalan-gumpalan kecil darah yang tercecer dengan begitu mengerikan. Ini buruk. Setidaknya itu yang dia pahami begitu rasa sakit menjalar dari perut bagian bawah ke alat vitalnya.
.
.
Diujung lorong sebuah rumah sakit, di bawah temaramnya sisa lampu yang dipadamkan, Syana tengah menghitung hari-hari terakhir masa kontrak kerjanya. 

Surabaya lalu Bali. Dua kota yang telah disiapkannya untuk menghabiskan masa penganggurannya beberapa minggu ke depan. 
.
.

" God is good."- Resyana Bena Pratowo & Raga Wilendra
All Rights Reserved
Sign up to add Fit Perfectly to your library and receive updates
or
#14kai
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Job Offer: Wifey cover
Enam Tahun Kemudian cover
The Vocalist [Completed] cover
DIKEJAR MANTAN SUAMI  cover
Side Effect: The Dilemma (END) cover
You Are My Destiny cover
Three Years cover
The Ex Next Door cover
Suami Tuaku cover
Butiran Cinta Kita cover

Job Offer: Wifey

38 parts Ongoing

Mendadak kehilangan pekerjaannya, Runa Anantari kini sah menjadi orang paling memprihatinkan di keluarganya. Berusia tiga puluh tahun, jomblo, ditambah lagi pengangguran. Namun, dunia Runa dibuat jungkir balik ketika William Arlan, aktor paling ngetop se-Indonesia yang sukses menggeser posisi Nicholas Saputra sebagai most wanted bachelor, tiba-tiba menawarkan pekerjaan kepadanya. "Sebentar..." Runa mengangkat sebelah tangannya. Keningnya berkerut dalam, meragukan kalimat di luar nalar yang baru saja ia dengar. "Barusan lo bilang apa?" "Gue bilang, gue sedang menawarkan pekerjaan buat lo," Arlan menyesap kopinya dengan tenang. Pria berkacamata itu meletakkan cangkirnya di atas meja sebelum melanjutkan. "Jadi istri gue."