Sejauh apapun manusia Allah melangkah, jika memang 2 insan ditakdirkan untuk berjodoh, pasti akan bertemu di waktu dan tempat yang tepat, sesuai rencana dan kehendak Allah.
"Ohiya, kita belum sempat kenalan. Perkenalkan nama saya, Daniel Pratama Syahputra. Panggil saja Daniel." ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya. Alena menerima uluran tangan itu lalu berkata,
"Nama saya Vanesia Alena -," Daniel langsung menyambung nama belakangnya Alena.
"Jorgen!"
"Darimana kamu tau nama belakang saya?."
"Lihat kalung ini. Kamu akan menemukan jawabannya." Alena menatap kalung berinisial A itu sangat lekat. Lalu dirinya menguraikan rambutnya ke belakang, dan terpampang lah kalung berinisial D, tersematkan di lehernya.
"Alena, Daniel." gumam Alena sambil menunjuk kalung berinisial A dan D yang digunakan oleh Daniel dan juga dirinya.
"Ya, aku Daniel. Aku adalah Daniel sahabat kecil mu." Alena menutup mulutnya. Ia masih benar-benar tak percaya, dengan apa yang ia lihat kini. Tubuhnya bergetar dan akhirnya terduduk lemas. Daniel ikut berjongkok di hadapan Alena, lalu membawa Alena ke dalam pelukannya.
"Takdir mempertemukan kita disini, Len. Alhamdulillah." ujar Daniel. Mereka menangis bersama.