Semenjak meninggalkan Korea Selatan, Jea melanjutkan pendidikan magister nya di paris sekaligus merintis karir sebagai fashion designer disana. Hari harinya tidak ada yang spesial, ia terus menghabiskan waktunya pada kuliah dan pekerjaannya. Tahun demi tahun ia lewati, berusaha menyingkirkan sebuah nama yang terus muncul dikepalanya, menyingkirkan sebuah rasa yang amat sangat ia kenal betul. Tidak jarang tetes demi tetes air keluar dari matanya saat mengingat nama yang ia rindukan. Melupakan sosok itu bukanlah sebuah hal yang mudah. Butuh bertahun-tahun untuk hatinya dapat lebih kuat dan tidak merindukannya. Hingga saat Jea sudah kuat, sosok itu kembali lagi. Meruntukan pertahanan yang ia bangun selama bertahun-tahun itu.