Samar-samar bisa ia lihat sosok seseorang di hadapannya. Seorang pria tinggi dengan kulit pucat dan rambut pirang jabrik, semuanya dalam gambar blur. Satu-satunya hal yang paling jelas dari pria itu adalah matanya, dua kelereng hijau terang yang membelalak menatap Dirga balik. Udara tersekat di tenggorokannya. Orang itu .... "DIRGA!" Tubuhnya ditarik ke belakang, kedua tangannya ditahan dengan kuat, dipaksa menurunkan senapan. Dirga memberontak, panik, tetapi sentuhan langsung itu berangsur-angsur membawanya kembali berpijak pada dunia. Kesadarannya mulai kembali, begitu pula penglihatannya yang menjadi lebih jelas. *** Dirga dan PTSD, tetapi ternyata bukan hanya dia yang mengalaminya.