24 partes Continúa Biru dan putih.
Itulah dunia seorang gadis penulis dan violinist amatur - Amaya Isyrah.
Dia mendiamkan luka, menyembunyikan tangis, dan terus melangkah...
walau hatinya remuk, tanpa sesiapa yang benar-benar melihat.
Di SMK MSY, Johor - di sekolah abad ke-21 yang sibuk dan riuh -
Amaya adalah pengawas perpustakaan yang sunyi dalam dirinya sendiri.
Sehingga hadirnya seorang pemuda...
Yang melakar semula bait hidupnya, dan mengetuk ruang hati yang tak pernah dibuka.
> Tahun 2024-2025
Kehidupan Amaya dipenuhi kehilangan yang tidak kelihatan.
Dan dalam diam, kata-kata mula membunuh.
"Aya, kita kawan je. Tak payah nak rindu sangat."
Kata-kata yang ringan... tapi menghancurkan dunia Amaya sedikit demi sedikit.
"Maaf... Amaya... maaf sangat."
Ucapan seorang yang terlambat sedar - yang pernah melepaskan, tapi kini hanya mampu menoleh.
> "Kau macam morning glory, Amaya."
-Ashame-
Dan satu suara terakhir... yang tak pernah sampai kepadanya,
tapi kekal dalam benak seseorang:
"Kalau aku tiada nanti, tolong jaga Amaya. Dia satu-satunya yang aku ada."
Amaya belajar berdiri sendiri. Dalam dunia yang tidak menyelamatkan sesiapa,
dia membalut jiwanya dengan sunyi, dan membisik pada diri sendiri:
"Je suis fatiguée, mais je fais face."
---
Ini bukan kisah cinta semata.
Ini kisah tentang rindu yang tak disambut,
maaf yang datang terlambat,
dan keberanian seorang gadis untuk memilih dirinya -
walaupun semua orang memilih pergi.
Me Llora bukan tentang siapa yang tinggal,
tetapi tentang siapa yang tetap bertahan... bila semua sudah tiada.
---
#Multibahasa
--start:2024
--end :~~
#On going
---