Story cover for married with you ? by nanad010704
married with you ?
  • WpView
    Reads 9
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 9
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Aug 16, 2021
"Saya bukan om-om ,umur saya masih 25 tahun" jawab Galang sambil melerai mereka bertengkar.

"Maaf om saya gak nanya" 

"Udah cukup ,kita duduk dulu" lerai om Rudi.

Mereka menurutinya dan duduk di sofa ruang tamu.

"Jangan dekat-dekat sama saya om" ucap Natasya dengan formal.

"Maaf sepertinya jarak kita jauh dan sofa kita juga gak satu kan" jelas Galang dengan dingin 

Natasya  yang awalnya melihat ke arah Galang kembali membuang muka karena malu.

"Jadi begini nak , ayah mau kamu nikah secepatnya karena ayah pengen gendong cucu" jelas om Rudi yang membuat Natasya bingung dan tidak bisa berkata apa-apa lagi karena itu alasan yang tidak logis sama sekali.

"Yah itu alasan gak logis banget sumpah ,kalau ayah mau punya cucu ya tinggal cari atau adopsi kek" jelas Natasya namun dibantah oleh ayahnya.

"Ayah mau cucu dari kamu bukan orang lain"

"Tapi Tasya belum siap nikah !!!" Pekik Natasya
All Rights Reserved
Sign up to add married with you ? to your library and receive updates
or
#26marriege
Content Guidelines
You may also like
A [Completed] by IniAku-BukanKamu
59 parts Complete
"Jangan liatin gue kayak gitu, gue ga suka." Ucap Aya terang-terangan. "Aya," panggilan itu entah kenapa terasa berbeda, Aya menjadi gugup. "Hm?" Aldi justru kembali diam, lagi-lagi malah menatapnya. "Kak sumpah gue ga suka ditatap lawan jenis begini. Lo to the point aja mau bahas apa, kalau engga lo bisa balik." Ucap Aya akhirnya. Aldi justru mengotak-atik ponselnya kemudian di sodorkan ke Aya. "Kenapa?" "Liat aja," Tanpa rasa curiga Aya mengambil ponsel itu. Ada sebuah video berlatarkan ruang rawat Ayahnya. Aya menatap Aldi bingung sebelum memutar video itu. Tangan Aya bergetar, inikah alasan Ayahnya meminta agar ia jangan membenci sang Ayah? "Tolong berusaha ikhlas dengan keputusan Ayah, tolong jangan benci Ayah karena itu." Ucap Ayahnya saat itu. Aya tidak tau harus apa. Aya tau pernikahan dalam video ini sah, setidaknya dalam agama. Jadi ia sudah menjadi istri Aldi dari kemarin? Dan tidak ada satupun yang mengatakannya? Bahkan Ayahnya juga tidak bertanya dahulu apa ia mau atau tidak. "Ayah tidak salah, beliau tidak ingin lo sendiri." Ucap Aldi hati-hati. "Tapi kita cuma orang asing. Lo bisa-bisanya nikahin gue gitu aja. Gimana kalau gue orang jahat? Gimana kalau lo yang orang jahat? Gu-gue..." Aya menggeleng. "Gue gatau," lanjut Aya pelan. Apa karena ini juga Papa Aldi mengatakan kalau Aya sudah mengambil anak laki-lakinya? Jadi Papa Aldi tidak merestui mereka? Rasanya Aya semakin dibuat pusing. Aya menggeleng, "Ini, ini semua masih ga masuk akal." Aldi tau Aya tidak akan menerima dengan mudah. Tapi ia sudah berjanji, tidak hanya dihadapan Ayah Aya dan para saksi, tapi juga dihadapan Allah.
I Hate You, Husband by CamilleMarion
62 parts Complete
"Apa anakku tahu kalau aku berada di balik ini semua?" tanya Roland. Luan menggeleng. "Aurora sama sekali tidak ada kepikiran ke sana, Om." Senyum yang terkesan licik tersungging di wajah Roland. "Jadi dia percaya, kalau kamu murni ingin bantu dia?" tanyanya memastikan. "Ya, Om. Aurora juga percaya kalau kami akan segera cerai setelah resmi menikah. Makanya dia tadi tidak protes," tutur Luan. "Good." Roland mengangguk-angguk. "Tapi kamu tidak akan benar-benar menceraikan dia, kan?" "Tidak, Om. Saya tidak akan menceraikannya. Karena saya ingin menghabiskan sisa hidup saya dengan Aurora," ujar Luan yakin. Roland tersenyum puas, demikian pula dengan Luan. Lalu mereka pun bersulang merayakan kesuksesan hari ini. **** Impian Aurora hanyalah agar bisa bersatu dengan pujaan hatinya, Sena, namun tuntutan keluarga mengharuskannya menikah dengan Luan Tamawijaya. Sungguh, Aurora tidak memiliki rasa apa pun terhadap Luan, jadi bagaimana mungkin ia bisa menjadi istri Luan? Kenapa pernikahan yang seharusnya didasari oleh cinta, malahan menjadi hal yang dipaksakan dan semua itu demi ambisi kepala keluarga Wardana dan Tamawijaya? Aurora memberanikan diri bersikap frontal dengan menolak pernikahan itu. Ia berupaya keras memperjuangkan agar kisahnya dengan Sena menjadi happy ending. Apakah ia akan berhasil? Apakah Luan akan diam saja ditolak seperti itu oleh gadis yang dipujanya? Bagaimana reaksi Roland, ayah Aurora, melihat pembangkangan putrinya? Lalu bagaimana dengan Sena, sosok yang terlibat dalam kemelut kisah ini? **** sumber foto cover : https://www.pexels.com/photo/crop-young-dreamy-woman-with-silky-hair-6040653/
Masa Itu ✔ (Tamat di Karyakarsa)  by AnisWiji
9 parts Complete
"Nggak ada perempuan yang baik yang mau sama pasangan orang!" Teriak Keira menatap sengit ke arah Bagas. "Kei!" Teriak Bagas membalas teriakan Keira. Disini Bagas yang salah, bukan perempuan kecil yang tengah ia gandeng bahkan perempuan kecil itu sekarang ketakutan bersembunyi di belakang tubuh Bagas. "Apa karena pernikahan kita berawal dari perjodohan kamu bisa seenak jidatnya membawa dia pulang?" Tangan Bagas yang bebesa memijat keningnya, ia tahu jika masa lalunya akan terkuak juga. Bagas disini bukan tidak menghargai Keira tapi ia tidak tahu hal apa yang harus ia lakukan. "Pelankan suara kamu Kei. Dia tidak bersalah." Pinta Bagas dengan nada sedikit mengiba. "Lantas kenapa dia ada disini? Kemana jal*ng kamu itu?" Keira sadar saat ia menikahi Bagas, Bagas memang masih memiliki kekasih. Tapi tidak harus membawa ekornya ke dalam pernikahan yang baru menginjak usia empat tahun ini, bukan? "Keira, stop bicara kasar. Lebih baik kamu masuk kamar. Aku mau mengantar Lala ke kamarnya." Putus Bagas dengan melangkah masuk ke dalam kamar yang dulunya ditempati tamu. "Kamu memang kelewatan Mas. Aku sadar jika aku belum bisa memberikan kamu anak, tapi jangan pakai cara seperti ini." Selesai mengatakan itu Keira bergegas ke kamar utama, ia membanting pintu sekerasnya. Langkahnya menyapu ruangan yang banyak memberi kenangan manis dengan Bagas, kedua tangannya mengambil koper dan menyiapkan beberapa barang yang akan ia bawa pulang. Harga dirinya sangat tinggi, jadi saat Bagas membawa anak itu kesini maka dirinyalah yang harus pergi. "Apa-apaan kamu, Kei." Bagas yang selesai menidurkan Lala sontak terperanjat dengan keadaan kamar tidurnya yang sudah seperti kapal pecah. Jangan tanyakan apa yang dilakukan Keira. Melangkah keluar, ia mengusap sisa air matanya. "Aku mau pergi dari sini, dan kamar ini seperti ini sama seperti hatiku."
You may also like
Slide 1 of 8
A [Completed] cover
HUSBAND [END] cover
I Hate You, Husband cover
BENCI- Benar Benar Cinta cover
Denial cover
Menikahi Sahabat Ibuku cover
Masa Itu ✔ (Tamat di Karyakarsa)  cover
My Life With Him [End] cover

A [Completed]

59 parts Complete

"Jangan liatin gue kayak gitu, gue ga suka." Ucap Aya terang-terangan. "Aya," panggilan itu entah kenapa terasa berbeda, Aya menjadi gugup. "Hm?" Aldi justru kembali diam, lagi-lagi malah menatapnya. "Kak sumpah gue ga suka ditatap lawan jenis begini. Lo to the point aja mau bahas apa, kalau engga lo bisa balik." Ucap Aya akhirnya. Aldi justru mengotak-atik ponselnya kemudian di sodorkan ke Aya. "Kenapa?" "Liat aja," Tanpa rasa curiga Aya mengambil ponsel itu. Ada sebuah video berlatarkan ruang rawat Ayahnya. Aya menatap Aldi bingung sebelum memutar video itu. Tangan Aya bergetar, inikah alasan Ayahnya meminta agar ia jangan membenci sang Ayah? "Tolong berusaha ikhlas dengan keputusan Ayah, tolong jangan benci Ayah karena itu." Ucap Ayahnya saat itu. Aya tidak tau harus apa. Aya tau pernikahan dalam video ini sah, setidaknya dalam agama. Jadi ia sudah menjadi istri Aldi dari kemarin? Dan tidak ada satupun yang mengatakannya? Bahkan Ayahnya juga tidak bertanya dahulu apa ia mau atau tidak. "Ayah tidak salah, beliau tidak ingin lo sendiri." Ucap Aldi hati-hati. "Tapi kita cuma orang asing. Lo bisa-bisanya nikahin gue gitu aja. Gimana kalau gue orang jahat? Gimana kalau lo yang orang jahat? Gu-gue..." Aya menggeleng. "Gue gatau," lanjut Aya pelan. Apa karena ini juga Papa Aldi mengatakan kalau Aya sudah mengambil anak laki-lakinya? Jadi Papa Aldi tidak merestui mereka? Rasanya Aya semakin dibuat pusing. Aya menggeleng, "Ini, ini semua masih ga masuk akal." Aldi tau Aya tidak akan menerima dengan mudah. Tapi ia sudah berjanji, tidak hanya dihadapan Ayah Aya dan para saksi, tapi juga dihadapan Allah.