Semesta membawanya bersama dengan sejuta rasa bersalah pada seorang gadis yang sebelumnya pernah menolong hidupnya, hingga akhirnya ia menebus semua kesalahan itu dan mengorbankan sesuatu berharga miliknya untuk seorang gadis yang dulunya pernah ada di saat ia sedang jatuh dan hancur. kita diberi kebebasan untuk mencintai, tapi tidak diberi kesempatan untuk memiliki, kata Alkara. "Lo ngapain kesini?!!" tanya Lastra pada Alkara sambil berteriak. "Pergi sebelum gue bunuh lo sekarang juga disini!" ancam Lastra tak main-main. "Gue tahu, gue salah...maaf..." ujar Alkara lirih. "Iya lo emang salah, bangsat!!" balas Lastra dengan emosinya yang sudah memuncak, dan detik itu juga Lastra melayangkan sebuah pukulan keras di rahang Alkara. * * * "Kenapa remehkan orang lain padahal kau tau rasanya di remehkan?" -Alkara Bagastian Nareswara "Kamu yang memutuskan betapa berharganya dirimu, jika kamu percaya diri, tidak ada yang bisa menyentuhmu, mengerti?" -Alkina Swastika Anandhita "Jangan kasih titik kalo Tuhan masih ngasih kamu koma," -Lastra Cavan Darius "Sampai kapanpun gue akan tetap jadi tokoh antagonis dalam hidup lo," -Nadila Anara Maheswari "Cantik harus bahagia dulu ya, baru abang bisa pergi dengan tenang," -Saraga Diego Siregar [Follow dulu sebelum baca! Story by : kimhyeri_54 dan aksarannisa in wattpad]