Semua orang boleh berencana. Tapi hasil adalah rahasia Sang Pemilik takdir. Seringkali hidup terlihat setidak adil itu. Sebagian dari manusia bahkan merasakannya. Merasa tidak adil. Saat dalam fase 'jatuh' itu, hanya kesakitan yang mamlu dirasa. Kalimat penenang hanya sekadar lewat. Hangat peluk hanya sesaat. Singgah orang hanya tinggal ingatan. Semua tampak suram awalnya, hampa rasanya. Sampai ada satu titik yang membantu setiap diri membaik. Sebuah kesadaran akan besarnya dampak keterlibatan waktu. Bahwa waktu adalah obat itu benar adanya, jika diiringi kemauan untuk sembuh. Sakit itu tidak melulu melukai fisik. 'Sakit' juga menyerang batin dan nurani. Dan obat pertama dari segala luka itu ada oada diri sendiri. Bukan tulisan yang akan menyentuh relung terdalam. Tulisan ini ada, sebab kehampaan yang tertumpuk sejak lama.All Rights Reserved
1 part