⏺ DILARANG KERAS PLAGIAT / JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN!!!⚠⚠
[Follow sebelum baca]
"Antara aku dan dia, Yang mungkin sulit kugapai layaknya bintang-bintang diangkasa. Kau indah, tapi sulit kugapai, hanya bisa kukaguni keindahanmu dengan jarak yang begitu jauh." ~Renata Andini Putri.
"Bukan hal yang sulit membuka hati untuk seseorang. Tapi, filingku mengatakan takdir tidak merestui kita untuk bersama." ~Vano Angga Winata.
Kisah seorang adek kelas yang mengejar cinta kakak kelasnya. Menurut Renata memperjuangan seseorang tidak semudah mendapatkan permen, dan untuk mencintai seseorang tanpa memandang fisik itu adalah sebuah kewajaran.
Renata Andini Putri adalah seorang pelajar SMA, yang saat ini duduk di bangku kelas XI IPS 1. Renata memiliki otak yang jenius, namun tidak dengan hatinya, hatinya menyukai sosok cowok yang memiliki sifat urakan, nakal, humoris, dan tingkahnya yang kurang sopan. Cowok yang di maksut adalah seorang kakak kelasnya yang bernama Vano Angga Winata, duduk di bangku kelas XII IPS 3. Mereka bersekolah di SMA Wisteria.
Menurut Renata Vano adalah sosok yang sangat unik, baik, dan tanpan di matanya. Namun tidak di mata orang lain. Vano memiliki kepribadian yang berbanding kebalik dengan Renata. Apabila Renata pandai dan murit prestasi, maka tidak dengan Vano yang kerjaan nya setiap hari membuat onar di sekolah, tidak mengerjakan PR, terlambat dan lainnya.
Memang, cinta datang tanpa di undang dan bisa datang dari segi manapun, tak perlu di tanyakan lagi.
Yok baca!! 😇
Jangan lupa baca dan kasih vote yah, biar aku makin semangat nulis nya, ygy.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan