Senja Yang Redup [FIN]
  • Reads 73,525
  • Votes 10,094
  • Parts 31
  • Reads 73,525
  • Votes 10,094
  • Parts 31
Complete, First published Aug 17, 2021
Air yang tenang justru menenggelamkan lebih dalam.

Terbiasa mendapat perhatian banyak orang tidak membuatnya benar-benar tahu seperti apa rasanya diperhatikan. Menjadi figure skating hampir sepuluh tahun tidak menjadikannya merasa puas. 

Malam-malam yang ia habiskan dengan berseluncur diatas es tidak menghilangkan kekosongan dirongga dadanya. Tidak membuatnya merasa cukup. Sagara tidak pernah merasa cukup.

Lalu ketika seorang anak menawarkan persahabatan, ia tergoda. Tak tahu bahwa anak itu justru sama berantakannya. Tidak cukup dengan mereka berdua, satu lagi sahabatnya justru memiliki hidup yang sama gelapnya.

Sagara pikir, persahabatan mereka akan menyenangkan. Seperti yang ia lihat pada anak-anak lainnya. Tapi tidak. Persahabatan mereka penuh darah. 

Tidak seperti pelangi yang berwarna-warni. Hanya ada hitam. Gelap dan mematikan.
---

Cerita ini Spin-Off Penghujung Malam. Bisa dibaca terpisah.
All Rights Reserved
Sign up to add Senja Yang Redup [FIN] to your library and receive updates
or
#4disorder
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Crush cover
Kuliah Lapangan cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
IF (Friendshit, Broken Home, Love triangle) cover
Pekat cover
Juno's Baby cover
VIOLET (SUDAH CETAK-TERSEDIA Ebook) cover
ARDAN √ cover
RAIN IN THE DARKNIGHT [END] cover

Crush

28 parts Complete

Kirana: Persahabatan antara cewek dan cowok itu bullshit kan? Kalau nggak percaya, lihat saja aku. Aku sudah menghabiskan hampir separuh hidupku dengan menyukai sahabatku sendiri. Resha: Mau tau apa yang paling membuat lo merasa diri lo memalukan? Naksir cewek orang! Dan sekarang, bodohnya, gue sedang melakukannya. Fanny: Aku tidak tahu apa yang lebih baik; hidup tanpa dia atau hidup dengan dia yang hatinya sudah dimiliki orang lain. Agam: Gue sama sekali nggak mau meyakiti seorang pun. Tapi ternyata, keputusan gud justru menyakiti semuanya.