"Jangan tinggalin Ana, Bang!" Gadis mungil itu duduk memeluk lututnya. Udara malam yang dingin menyapu wajah sayunya. Air matanya mulai mengering. Mulutnya sudah tak mampu mengeluarkan suara lagi. Hari ini adalah hari yang paling menakutkan baginya, ditinggalkan kakaknya. Kakaknya adalah satu-satunya keluarga yang dia milki. Ibu dan ayahnya sudah lama bercerai. Dia dan kakaknya selama ini tinggal bersama ayahnya. Namun, entah mengapa hari ini, kakaknya itu membiarkan dia diusir dari rumah ayahnya. Mimpi yang ia takutkan kini terjadi. Kakaknya meninggalkan dia. "Gue benci lu, Bang. Lu bukan Abang gue lagi!"