Story cover for Catatan Dikala: Dia yang Kusebut Kekasih by Eyefuley
Catatan Dikala: Dia yang Kusebut Kekasih
  • WpView
    Reads 467
  • WpVote
    Votes 22
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 467
  • WpVote
    Votes 22
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Aug 18, 2021
"Ada yang tak bisa dipaksakan, Dikala. Termasuk perasaan untuk selalu sama terus-menerus. Tidak bisa. Dan pada saat momen itu tiba, kamu harus ikhlas dan siap menerima kekecewaan yang lebih besar dari sekadar perasaanmu yang pernah ditolak. Berakhir dengan kamu yang masih mencintai, akan berbeda dengan cinta yang kamu simpan dengan rapi, karena itu jelas bisa kamu akhiri tanpa permintaan siapa pun, Dik."

Itu kalimat terakhir yang ia ucapkan padaku, sebelum akhirnya ia memilih asing. Padahal, ia tetap masih menjadi siapa-siapa yang akan selalu tumbuh di dadaku. Makin subur, hingga aku sendiri sulit untuk membunuhnya.
All Rights Reserved
Sign up to add Catatan Dikala: Dia yang Kusebut Kekasih to your library and receive updates
or
#888mahasiswa
Content Guidelines
You may also like
DIARY DAN DARA {TAMAT} by coretanlela
30 parts Complete
{STAR 1 JUNI 2025} {FINISH 18 AGUSTUS 2025} Karena tidak semua luka perlu sembuh-beberapa hanya ingin dikenang. Dara Marliana, gadis berambut sebahu yang menyimpan terlalu banyak kenangan. Ia pernah menjadi rumah, pernah ditinggal tanpa pamit, pernah berharap terlalu lama. Di antara halaman diary-nya, terselip dua nama yang tak pernah benar-benar hilang: Rai Perwira dan Dian Arvianza. Rai datang dengan tawa dan caranya yang tengil tapi manis. Arvianza hadir diam-diam, tapi memberi ruang untuk Dara bernapas. Tapi keduanya sama-sama bukan tempat Dara kembali. Dan kini, Dara harus belajar... bagaimana mencintai dirinya sendiri. "Aku kira aku rumah yang kamu cari... tapi ternyata aku cuma perhentian sebelum kamu benar-benar pulang." - Dara Marliana "Andai bisa kuputar waktu, aku tetap akan mencintaimu dengan cara yang salah. Karena itu satu-satunya cara yang kupunya saat itu." - Rai Perwira "Kalau kamu lelah menjadi kuat di depan semua orang, kamu bisa rebah sejenak di hatiku. Tapi jangan tinggal terlalu lama... aku takut berharap." - Dian Arvianza Ini bukan kisah tentang siapa yang akhirnya dipilih. Ini tentang Dara, dan tentang perjalanan menemukan kembali dirinya sendiri. Sebuah diary. Sebuah Dara. Dan sebuah akhir yang tak harus dimiliki siapa-siapa. Selamat menikmati Kisah Dara Dan Segala Lukanya. rank🏆 #1 kategori sansakerta{12 Agustus 2025} #33 kategori puisi { 22 Agustus 2025} #25 kategori diary {22 Agustus 2025} #13 kategori sajak{22 Agustus 2025} Jangan lupa vote,komen dan follow kalau suka🤍 ---
You may also like
Slide 1 of 8
LANGIT YANG TAK PERNAH PULANG  cover
Selepas Senja Pergi cover
Rindu: Puisi Praditya Dylan [END] cover
SELESAI (Say Goodbye) cover
Senandika untuk yang Tak Bernama (GreShan) cover
DIARY DAN DARA {TAMAT} cover
PHILOPHOBIA (END) cover
Lagu Cinta cover

LANGIT YANG TAK PERNAH PULANG

15 parts Ongoing

Langit yang Tak Pernah Pulang Ketika langit bukan lagi tempat bernaung, tapi tempat berpulang. Angkasa Rayendra Mahatma tidak tumbuh dalam pelukan keluarga Cemara. Di usianya yang kedelapan, ia menyaksikan rumah tangga orang tuanya runtuh. Ibunya menjadi satu-satunya alasan ia bertahan, hingga takdir kembali merenggut-di usia dua puluh, ia kehilangan satu-satunya tempat pulang. Sejak saat itu, ia berjalan sendiri. Dengan luka yang membatu, dengan hati yang tak lagi percaya. Sosok yang dingin, cuek, dan tertutup. Tapi di balik semua itu, Angkasa menyimpan ketulusan yang jarang ditemui. Ia masih suka menolong diam-diam, memotret langit senja, dan menuliskan isi kepalanya dalam baris-baris rahasia yang tak pernah dipublikasikan. Ia tak percaya cinta lagi. Bukan karena tak ingin, tapi karena pernah dikhianati oleh yang paling ia percaya. Hingga suatu hari, sebuah DM sederhana dari seorang followers di Instagram-nya menjadi awal dari sesuatu yang tidak ia sangka. Seorang perempuan bernama Alya Nismara Pradipta-dengan tanya yang polos, dan perhatian yang pelan-pelan menyusup ke dalam retakan hatinya. Mampukah Angkasa belajar percaya kembali? Atau benarkah... langit memang tak pernah benar-benar pulang?