"Ken, bagi lo cinta itu apa sih?" Tanya Kayano menatap wajah Lawliet dengan serius. Lawliet diam, tanpa ekspresi dan masih melihat ke arah yang sama, yaitu kendaraan yang sedang lalu lalang. "Kalau menurut lo apa?" Tanya balik Lawliet. Membuat Kayano merasa sangat kesal, meremas-remas tangannya dan ingin sekali pergi. Sebelum Kayano pergi Lawliet berbicara kembali tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun. "Bagi gue cinta itu..." Lawliet menggantungkan ucapannya. Membuat Kayano penasaran akan kelanjutan omongannya. "Lo, Kayn." Lanjut Lawliet dengan raut wajah yang sama seperti tadi, datar, tanpa ekspresi. Lawliet mengalihkan pandangannya menengok melihat wajah Kayano yang sedang mepelototinya terkejut dengan apa yang dikatakannya barusan. Kayano benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan Lawliet barusan. Ia tidak percaya bahwa seorang Ken Lawliet Naviatan bisa mengatakan hal itu. Karena menurutnya Lawliet adalah pria yang sangat dingin, bahkan dinginnya bisa mengalahkan es Antartika. Lawliet adalah pria yang sangat tertutup dan misterius. Dan ketampanannya diatas rata-rata. Sangat sempurna, seperti bukan manusia. "A-apa sih Ken! kayak bukan lo aja. Jangan bikin canggung gitu dong!" Ucap Kayano yang salah tingkah lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia tidak ingin Lawliet melihat wajahnya yang memerah karena tersipu malu. Lawliet hanya tersenyum singkat kemudian pergi meninggalkan Kayano yang masih salting karena ucapannya. Ia pergi dengan wajah datarnya seolah tidak terjadi apa-apa. Membuat Kayano merasa geram dan marah-marah sendiri. Merasa dirinya sudah dipermainkan oleh Lawliet. "ARGHHHH!! ES ANTARTIKA SIALAN!!!" Teriak Kayano tidak peduli dengan orang-orang sekitar yang sekarang sedang memperhatikannya. Bahkan Lawliet yang sudah berjalan jauh pun dapat mendengar teriakannya. Lawliet berjalan sangat cepat bak orang yang sedang lomba jalan cepat.