Love at first sight? Bullshit. Kata-kata itu tertanam sejak lama di kepala Kania. Dia selalu berpikir tidak akan ada seseorang yang jatuh cinta secepat itu. Akan tetapi, sekarang Kania harus menelan ludahnya sendiri. "Kamu gak apa-apa?" Kania bergeming seolah-olah larut dalam pesona lelaki dihadapannya. "Hey! Kamu bengong?" Lelaki jangkung itu kembali bertanya seraya menjentikkan jarinya tepat di wajah Kania. "Ah, iya. Bagaimana?" Kania terkesiap sedangkan sang lelaki justru tersenyum manis memamerkan lesung pipinya. "Aku tanya, kamu gak apa-apa?"