Story cover for Evanescence (END) by NitaStoriess
Evanescence (END)
  • WpView
    Reads 51,564
  • WpVote
    Votes 5,322
  • WpPart
    Parts 87
  • WpView
    Reads 51,564
  • WpVote
    Votes 5,322
  • WpPart
    Parts 87
Complete, First published Aug 20, 2021
BELUM DI REVISI!

-UPDATE SETIAP HARI SENIN, RABU DAN SABTU-

Evanescence berasal dari bahasa Jermanik yang berarti "kehilangan".

Novel ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang gadis belia yang baru saja berusia 19 tahun bernama Luna.

Dengan sosoknya yang terkenal angkuh serta tak tersentuh oleh orang disekitarnya, siapa sangka dibalik sikap itu justru Luna menyembunyikan banyak luka serta rasa depresinya sendirian.

Di umur yang masih remaja, Luna sudah berteman akrab dengan berbagai kepahitan dalam hidupnya. Luna kehilangan semangatnya, gairah untuk tetap hidup, Luna kehilangan jati dirinya.

Novel ini bercerita akan sepenggal kisah seorang remaja dengan 'tameng' andalan yang membuatnya mampu bertahan dalam sisi kelam dunia.

Evanescence, sebuah kisah yang akan mengajarkan kita tentang betapa pentingnya kesehatan mental serta dukungan dari orang-orang terdekat.

Selamat membaca, Peeps❤

⚠WARNING⚠
TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN, DARAH, SELF HARM, ETC.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Evanescence (END) to your library and receive updates
or
#21saudarakembar
Content Guidelines
You may also like
Evesha The little Sun by kwikiksss__
18 parts Ongoing
Mengisahkan tentang seorang anak lelaki manis, namun hidup memberinya kepahitan yang tak selaras dengan penampilannya. Mulai dari terlahir menjadi seorang anak lelaki yang tak diharapkan, lemah secara fisik, selalu terabaikan karena keluarganya hanya menanti kelahiran kembaran perempuan nya yang sayangnya selalu dibanding bandingkan mulai dari nilai akademis, fisik, dan gender. Gender? ya kalian tidak salah dengar, dia disalahkan karena terlahir sebagai seorang lelaki. Evesha Wiliam Alexander, dia tumbuh dengan pengabaian, cacian, siksaan, dan paksaan. ------------------------------------------------------ Kini hanya perlu menghitung hari sebelum ulang tahunnya yang ke-18 tahun, 18 tahun lamanya dia bertahan hidup di mansion keluarganya yang bak neraka dunia tersebut, juga 18 tahun lamanya keluarganya menoreng luka yang begitu besar dan masih menganga hingga sekarang. Tepat saat ulang tahunnya yang ke-18 ia memilih untuk menutup matanya selamanya dengan melompat dari balkon kamarnya yang cukup tinggi, sebelum dia melakukannya dia menulis sebuah surat untuk masing-masing anggota keluarga nya, isi nya tentang kata-kata perpisahan, maaf, dan terimakasih kepada keluarga nya. ----------------------------------------------------- Namun saat dia telah menutup matanya dan berharap akan berpulang pada yang kuasa, ia malah membuka matanya kembali, ternyata dia telah mengulang waktu ke 6 tahun lalu saat dia masih mengemis perhatian keluarganya meski kerap kali mendapatkan pengabaian dan cibiran dari keluarganya. Akankah Evesha menemukan arti kehidupan dan kebahagiaan yang sesungguhnya? ataukah dia akan terjebak dengan masalalu nya? penasaran? langsung baca ajaa ------------------------------------------------------- WARNING!!! Semua gambar karakter berasal dariku, dan dibuat sendiri olehku menggunakan aplikasi untuk melukis secara digital. Murni karangan author, bila ada kemiripan dalam segi karakter dan cerita author tidak bermaksud untuk mengcopy siapapun. 🙏🏻
You may also like
Slide 1 of 10
Breathe cover
Dalam Mercusuar [END] cover
Rumah Tak Lagi Pulang [On Going] cover
Vìřģøųñđ || End✔ cover
Evesha The little Sun cover
Esya {TERBIT} cover
𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂  cover
15th Voltage [Tegangan 15] ✔(COMPLETED) cover
Love is a Dream [END] cover
Kalopsia cover

Breathe

59 parts Complete

[Trigger warning! Efek yang kalian rasakan setelah membaca cerita ini di luar tanggung jawab dan kuasa penulis.] We all here have our own struggles. Hal tersebut adalah sesuatu yang pasti dalam hidup, yang tidak dapat ditentang lagi. Itu pula yang dirasakan oleh Rome. Ia sama seperti kalian. Ia pun memiliki masalahnya sendiri. Memiliki "luka"-nya sendiri. Tak terhitung berapa banyak goresan yang pernah ditorehkan dunia padanya hingga detik kau membaca kalimat ini. Sampai pada akhirnya, ia tidak dapat merasakan luka itu lagi. Kau tahu? Tingkatan sakit yang paling sakit adalah ketika kau sudah tidak dapat merasakan apa-apa lagi. Dan itulah yang dirasakan oleh Rome. Semuanya terasa kebas. Semuanya terasa begitu biasa. Semuanya terasa bagaikan bagian dari hidupnya yang mustahil untuk dihilangkan. Namun tetap saja, luka itu tidak akan pernah hilang dan akan selalu terasa sakit ketika dunia lagi-lagi menggoresnya. Bukan soal fisik, namun soal jiwanya. "Sometimes you gotta bleed to know that you're alive and have a soul." -Twenty One Pilots-