Before she jumped into the pond filled with ten thousand venomous creatures, Ah Lai asked her, 'Did you ever regret meeting him?'
Su Bai watched her quietly. After a long moment, she lifted her lips and smiled. 'It was the greatest blessing of my life to have met him.'
And she leapt off the steps.
She thought: no matter how difficult her love was, no matter how she hated and then despaired, in this life, she was immensely fortunate.
Because she had once loved a person so deeply.
Even if, he had never loved her.
***
Sebelum dia melompat ke dalam kolam yang berisi sepuluh ribu makhluk berbisa, Ah Lai bertanya padanya, 'Apakah kamu pernah menyesal telah bertemu dengannya?'
Su Bai memperhatikannya dengan tenang. Setelah beberapa saat, dia mengangkat bibirnya dan tersenyum. 'Itu adalah berkat terbesar dalam hidup saya untuk bertemu dengannya.'
Dan dia melompat dari tangga.
Dia berpikir: tidak peduli seberapa sulit cintanya, tidak peduli bagaimana dia membenci dan kemudian putus asa, dalam hidup ini, dia merasa sangat beruntung.
Karena dia pernah mencintai seseorang dengan begitu dalam.
Bahkan jika, dia tidak pernah mencintainya.
***
Bahasa Asli : Chinese
pengarang Asli : 叶笑 Ye Xiao
publisher Asli : JJWXC
status : Complete (1 prolog + 3 Chapters + 1 epilog)
Note:
The Gu dalam karakter hanzi di judul mengacu pada *racun*,berbasis racun. Persiapan tradisional racun gu melibatkan penyegelan beberapa makhluk berbisa (misalnya, kelabang, ular, kalajengking) di dalam wadah tertutup, di mana mereka melahap satu sama lain untuk memusatkan racun mereka menjadi satu yang selamat.
translate Inggris : catharcity
translate indo : secretmoon (with mtl)
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.