"Kamu nurut aja sama kata mama, ini juga demi kebahagiaan kamu dimasa depan" Bentak Maria didepan tamu tamu sosialita nya yang ia undang untuk hadir di pernikahan paksa yang ia rancang sendiri.
"Ma, Kapan sih Jaya bahagia atas keputusan mama? kapan ma.." Keluh Jaya
"Kamu udah berani ya ngelawak mama!" Ketus Maria
Joshua yang sudah kerap menyaksikan pemandangan anak dan ibu didepannya memilih diam dan me lipat kedua tangannya di depan dada, toh menasihati Maria juga tak akan berbuah apapun. Lagi-lagi anak sulungnya lah yang harus mengalah. Ya, mengalah dan akan selalu kalah.
Cerita ini, saya persembahkan untuk orang tersayang saya. Dia baru bisa membaca sekitar akhir tahun ini, atau lebih lama? bisa juga lebih cepat. Ah ya, bantu aku untuk membuatnya merasa berharga,bahkan sangat.