Anjani belum pernah merasakaan rasa penasaran sebesar ini. Ia begitu dibuat ingin tahu oleh seorang pria misterius, yang setiap pagi akan duduk di beranda rumah tua yang ia lewati. Pria itu, akan duduk di sana, dengan secangkir minuman yang masih mengepul sambil memperhatikan bunga-bunga di halaman rumah yang cukup luas itu dengan tatapan kosong. Pria yang wajahnya begitu tampan, dibingkai oleh mawar merah yang menjuntai dari atap beranda tempatnya bernaung setiap pagi. Terlalu indah dan hampir terkesan tidak nyata. Sayangnya, Anjani juga melihat ada sendu yang kuat di kedua netra pria itu. Rasa penasaran Anjani ternyata dikabulkan oleh semesta. Takdir memberikan kesempatan bagi gadis itu untuk berbicara berdua dengan si pria beranda. Namun ternyata, pria itu tak dengan mudah mengatakan siapa dirinya.All Rights Reserved