Mentari Putri Sasongko,gadis yang sedikit cuek,dan irit saat berbicara.Dia akan berbicara panjang lebar dan terlihat kocak saat sedang bersama sahabatnya saja,siapa lagi kalau bukan Awan Anindita.
Meskipun Mentari terlihat selalu ceria,tapi percayalah dibalik keceriaan tersebut terdapat luka yang dia pendam sendiri.
Seletah bertahun-tahun ayahnya merasakan sakit yang perlahan-lahan menggerogoti tubuhnya,dan rumah sakit sudah menjadi langganan kami.Dalam beberapa bulan terakhir,ayah sudah keluar masuk rumah sakit sebanyak 7 kali.
"sayang boleh suapi ayah?" pintanya padaku.
"tapi harus habis" jawabku.
"siap" dengan senyumnya yang membuatku ikut tersenyum.
Sorenya kondisi ayah kembali drop,entah alat apa saja yang menempel ditubuhnya,aku tak tahu.Di seberang brankar ayah,aku duduk di sofa dan terdiam.
Aku berusaha menyingkirkan pikiran negatif dari otakku,dan berdo'a yang terbaik untuk ayah.
Gery adalah mahasiswa abadi yang memiliki kepribadian bar-bar dan kesabaran yang setipis tisu dibelah tujuh terus dicemplungin ke air. Ya, dia itu anaknya suka bener marah-marah.
Tetapi, malam itu dia pulang dari berkumpul bersama teman-temannya. Jam menunjukkan pukul satu dini. Nasib sial, dia bertemu dengan begal dan berakhir metong karena tertabrak mobil.
Namun, saat membuka mata dia malah menempati raga orang yang bernama Gery juga. Bedanya Gery yang ia tempati adalah duda tampan beranak dua. Mana anaknya udah SMA lagi.
"Gila kali. Gua aja belum ngerasain ewitah, malah udah punya anak. Kocak geming."