Anaya itulah nama panggilanku, aku memiliki saudara kembar yang bernama Shanaya. Dia sangat pintar dan sering mendapatkan prestasi di sekolahnya sedangkan aku kebalikannya. Aku selalu dibanding-bandingkan dengan dia. Segalanya tentang Shanaya dimata orangtuaku, bahkan disaat Shanaya melakukan kesalahan mereka selalu membelanya sedangkan kalau aku yang melakukan kesalahan mereka selalu memarahiku bahkan mereka sering main tangan kepadaku dan mencambuk ku dengan rotan atau ikat pinggang, itu sangatlah sakit. Setiap aku meminta mereka untuk berhenti menyakitiku mereka tidak mendengarkannya. "Cukup Pa sakit hiks... hiks...hiks..." raung aku kesakitan dan menangis. "DASAR ANAK TIDAK TAHU DIRI SELALU SAJA MEMBUAT ORANG TUA MALU, SAYA MENYESAL TELAH MEMPUNYAI ANAK SEPERTIMU" Bentak Papa sambil memukulku dengan rotan. Suatu ketika, sebuah takdir yang tidak aku inginkan terjadi. Dimana aku yang divonis terkena kanker leukemia, disitulah aku merasa sangat sedih karena hidupku mungkin tidak akan lama lagi.All Rights Reserved
1 part