⚠Belum direvisi⚠ "A--ku hamil."lirih Amara tetapi masih bisa terdengar oleh Arkan. "Lo beneran hamil?siapa tau dia bukan anak gue yekan?."jawab Arkan sembari membuang puntung rokoknya. "Ini anak kamu Arkan kamu harus tanggung jawab." "Kalau gue gak mau gimana?lagian gue gak sudi punya anak dari rahim lo."sarkas Arkan ia mulai memojokan Amara sampai punggung Amara membentur dinding. "Gugurin sendiri atau mau digugurin sama gue?."ucapnya terdengar serak tepat ditelinga Amara membuat bulu kunduknya berdiri. "Gak aku gak mau gugurin anak yang tak berdosa ini."selepasnya Arkan pergi meninggalkan Amara sendirian dibelakang sekolah setelah memukul perut Amara,ia hanya meringgris saat pukulan itu datang menghangtam perutnya. Bagaimana selanjutnya apakah Arkan akan bertanggung jawab atas perbuatannya atau? Kalau penasaran baca aja! Tapi jangan lupa untuk meninggalkan jejak.