Menjadi anak broken home, anak yatim dan selalu mendapatkan kekerasan dari sang ibu mungkin sudah terdengar jarang adanya dan hanya ada di cerita-cerita fiksi, tapi nyatanya anak perempuan ini harus mengiyakan adanya hal tersebut di hidupnya.
Tapi hal tersebut tidak membuat dirinya menjadi seorang yang berkepribadian kasar, jahat, pemurung ataupun tertutup. Justru dia adalah sinar matahari pagi yang hangat, menyenangkan, baik hati dan selalu membuat orang bahagia karenanya.
Itulah mengapa sampai ada saatnya, sengatan sinar mataharinya tersebut dapat perlahan tapi pasti melelehkan sebuah bongkahan batu es yang sangat besar.
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.