[SEDANG DALAM TAHAP REVISI] " Sebuah REALITA yang dipatahkan paksa oleh SEMESTA. Sebuah hubungan kasih yang runtuh hanya karena tidak Se-IMAN" __________ " PAPA MAU NAMPAR NESYA? TAMPAR PA TAMPAR! GAUSAH KHAWATIRIN MUKA NESYA YANG UDAH PENUH BEKAS. NESYA BISA SEMBUNYIIN ITU KOK!" PLAK! Benar saja sebuah temparan keras mendarat kasar menyentuh pori-pori wajah gadis itu Nesya menyisir rambutnya dengan jari, yang sempat berantakan akibat tamparan keras itu. Dia mengangkat dagunya, perlahan menaikkan pandangannya menatap mata Vico yang penuh dengan aura marah. Dia lantas memeluk erat laki-laki itu dan membiarkan wajahnya menyandar tepat dibagian dada pria itu. "PA....." "GINJAL NESYA RUSAK PA! KATA DOKTER SATU-SATUNYA CARA UNTUK MENYELAMATKAN NYAWA NESYA ADALAH DENGAN MELAKUKAN TRANSPLANTASI GINJAL." " TAPI NESYA MEMILIH UNTUK TETAP SEPERTI INI! GAPERLU NESYA KASIH TAU PAPA KENAPA GINJAL NESYA RUSAK. KARENA PAPA UDAH TAU ALESANNYA..." " IYA. PAPA INGATKAN, WAKTU PAPA NENDANG PERUT NESYA SAMPE NESYA MUNTAH DARAH? JANGAN PERNAH LUPAIN ITU YA PA! APAPUN ALESANNYA JANGAN PERNAH LUPAIN!" " NANTI KALO NESYA TIBA-TIBA MENGHILANG JANGAN PERNAH CARI NESYA!" " MAKASIH BUAT PELUKAN INI. AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMA NESYA BISA NGERASAIN GIMANA NYAMANNYA BERADA DIPELUKAN PAPA." Perlahan gadis itu melepaskan kedua tangannya yang melingkar tepat dipinggul sang ayah. Tersenyum dalam kesakitan. Dia berpaling meninggalkan laki-laki itu. Pelan namun pasti tubuh Nesya kini menjauh dan menghilang dari jangkauan pandangnya. Entahlah, dia sedang mengingat perbuatannya dimasa lalu atau sedang menyesalinya. ___________ " Nes, gua mau ngomong.." ucap laki-laki itu sambil memandang rendah gadis yang tengah berbaring dipangkuannya. " Mau ngomong apaann.." " Gua....." " Apaan...???" " GUA MAU BREAK UP!" ___________
37 parts