Manusia adalah makhluk Tuhan paling rumit. Pelik dalam hidupnya bisa menjadi pupuk bagi manusia lain. Begitu pula dengan sumringahnya, bisa jadi hal tersebut adalah percik bagi insan di sebelahnya. Perbedaan dunia antara Mahendra dan Abimana sangat terlihat jelas. Mahendra adalah seorang murid SMA berusia 17 tahun yang sedang menikmati masa sekolahnya, sedangkan Abimana adalah seorang asisten psikolog yang masih hidup dalam rumit jiwanya. Abimana bersikukuh ingin lepas dari hidupnya, tetapi melepas nyawa bukan pilihannya. Ini seperti hidup enggan, mati tak mau. Dia ingin menjadi muda kembali. Dia ingin kembali ke masa sekolahnya. Dia ingin itu. Menjadi seorang kepala keluarga dadakan sangat menyiksa hidupnya. Lalu bagaimana kisah keduanya?