__________________________________________ ["Mengapa kamu kembali jika hanya untuk mengukir luka lagi?"] _______________________________________________ "Lo dimana Rei?" "Gue lagi nganterin Tesya." Jawab laki-laki itu di sebrang telepon. "Nggak bisa ya kalau bukan lo? Lo kan bukan pacarnya." "Nggak bisa Ra, ini urgent. Kenapa?" "Gue abis kecelakaan. Tadinya gue mau nyuruh lo kesini, tapi nggak perlu. Urus aja Tesya-Lo itu." "APA!? Lo dima-" Sebelum laki-laki itu menyelesaikan ucapannya, gadis itu buru-buru mematikan panggilan teleponnya. Dia tersenyum getir, hatinya terasa perih. _______________________________________________ "Gue itu apa dimata lo?" _______________________________________________