⋆ cukup mengerti jika kecantikan bukan milik wanita semata. ⋆ *** "Maksud lo?" "Beautify." Bibir cowok itu melengkungkan senyum sinis. Sirat akan keegoisan dan rasa putus asa, "Gue cowok asal lo tau. Dan gue gak butuh beautify yang lo maksud." "Kamu pikir beautify cuma buat perempuan? Kamu salah. Beautify bisa berlaku buat lelaki, buat cowok kayak kamu." sanggah Ratih dengan tegas. Cowok dengan rambut sebahu itu nyatanya lebih keras dari sebongkah batu. Rasa mempertahankan harga diri yang cowok itu miliki nyatanya sekokoh karang, hingga ia enggan menurunkan barang sedikit untuk mengakui kesalahannya. "Beautify, mempercantik, itu bukan terkhusus sama perempuan. Istilahnya sama kayak memperindah. Kamu gak mau memperindah diri kamu sendiri, makanya kamu terus - terusan seperti ini? Tau gak siapa yang rugi?" lanjut Ratih memberi penjelasan. Putra membuang muka. Ia masih tidak terima, ada alasan mengapa ia melakukan semua itu. "Gue ada alesan. Mau cerita sama elo, tapi gue gak mau dihakimi atau malah di-andai-andaikan." tuturnya sambil menyisir rambut menggunakan jari. "Janji. Aku janji gak akan menghakimi atau apapun itu. Aku mau denger kalau kamu ngizinin, syukur - syukur aku ada solusi." ungkap Ratih tersenyum, "So.. mau cerita?" story : Queerye ▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭ WARN ❗ ⚠Cerita ini hanya fiksi belaka, mohon maaf apabila terdapat kesamaan nama tokoh, tempat, maupun alur cerita. Karena semua terjadi tanpa unsur kesengajaan. ⚠Bagi pembaca wajib follow, vote dan komen disetiap chapter dan paragraf. Jadilah pembaca cerdas dengan menghargai karya orang lain 😁❤. ૮Ꮚ '͈ Rank 🏅 #97 in Puisi [31-08-2021] #77 in Puisi [2-09-2021]
4 parts