"Tentu aku mencintaimu, Renjana," ucap Mahanta dengan pandangan yang masih berfokus pada layar ponselnya. "Kenapa, Ta?" Renjana menghampiri dan mengusap pipi Mahanta gemas. "I love you, because you love me," Mahanta tersenyum tipis memandang Renjana, namun tidak dengan Renjana yang secara tiba-tiba memalingkan mukanya. Lagi, bukan ini jawaban yang Renjana inginkan. Bagaimana mungkin seseorang mencintai hanya karena dia dicintai? Pandangan Renjana mulai mengabur, " Mencintai karena dicintai bukanlah sebuah rasa, Ta." batin Renjana