Sejak kecil, aku memang berbeda. Mudahnya, perawakan dan wajahku berbeda. Ya, entah mengapa aku terlahir lebih mirip dengan perempuan dibanding laki-laki. Kualitas fisikku pun lebih mirip perempuan. Suaraku saja tidak berubah seperti sewajarnya laki-laki, meski sudah balig. Aku kurang suka--dan cenderung benci--dengan diri ini. Kemudian, aku bertemu dengan seorang perempuan yang dengan bangga melakukan crossdress dan cosplay. Ajakannya bermain kostum berhasil membuatku lebih mencintai diri sendiri baik sisi lemah maupun lebih. Banyak orang yang dengan baik hati menerimaku karena ini. Begitulah kukira.All Rights Reserved
1 part