Permata (Selesai)
  • Reads 3,070
  • Votes 411
  • Parts 41
  • Reads 3,070
  • Votes 411
  • Parts 41
Complete, First published Aug 31, 2021
"kamu pernah tau gak arti nama kamu itu apa?"aku langsung menggeleng,karna memang tidak pernah tau dan mencari tau.

"Azelia Permata"..	

"Perempuan cantik dan sederhana"dia tersenyum menatapku.

"sederhana namun tetap berkilau"

Selama dua puluh enam tahun mempunyai nama ini,bahkan dari Ayahku sendiripun tidak pernah menceritakan kenapa beliau memberikanku nama seperti ini.Tapi dengan hebatnya,seseorang yang baru kukenal ini langsung menyimpulkan dengan kesimpulan yang indah.

Sederhana namun tetap berkilau.~
All Rights Reserved
Sign up to add Permata (Selesai) to your library and receive updates
or
#2berkilau
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Kabar Baik Untuk Tegar | KABUT [END] cover
Dedizione cover
Love In The Purple Sea cover
Amasha (END) cover
SEVEN SHOTS cover
JEFFREY D'ALBERTO(18+ - 21+) (END)  cover
All Because Love (Seokyu) cover
Tentang Kita [END] cover
NDORO KARSO (DELETE SEBAGIAN)  cover
Goresan tinta TAMAT✓ cover

Kabar Baik Untuk Tegar | KABUT [END]

50 parts Complete

Pranadipa Tegar Mahawira sosok laki-laki yang sempurna untuk Kayshila Kumara Lavanya, pun sebaliknya. Keduanya adalah sepasang yang tak mungkin bisa terpisah, keduanya adalah sepasang yang saling melengkapi. Kayshila sangat beruntung punya Tegar. Tegar tak kalah beruntung punya Kayshila. Keduanya sangat erat bergandengan, selalu berjalan beriringan. Tegar sosok pemimpin rumah tangga yang hebat. Dia tidak akan membiarkan Kayshila berjalan dibelakangnya pun tidak akan membiarkan Kayshila berjalan lebih dulu. Bagi Tegar,Key (Panggilan sayang Tegar untuk Kayshila) adalah berlian yang paling mahal, yang tidak ada satupun orang yang bisa membelinya, sekalipun dia orang paling kaya di dunia. Key adalah kunci hidup bagi seorang Pranadipa Tegar Mahawira. Bagi Kayshila, Mas Tegar adalah nyawanya. Dunia juga tau kalau seorang Kayshila Kumara Lavanya tidak bisa hidup tanpa mas Tegar. Mereka lupa, bahwa seerat apapun genggaman itu pada akhirnya akan terlepas dan akan menjadi sebuah kenangan.