Ini tentang Yara dan Aksa, tentang mereka yang terbiasa sama-sama, mereka yang mungkin juga pernah sakit karena rasa yang tidak sengaja mereka pelihara, karena ragu yang selalu membuat mereka bisu. Lalu bagaimana akhirnya? Adakah salah satu dari mereka yang bersuara? Atau mungkin keduanya akan tetap bungkam tak bersuara? Aksa itu seperti lukisan abstrak yang tidak bisa aku pahami maknanya. Aku bisa melihat wujudnya, aku juga bisa memegang raganya, tapi sekali lagi ku pertegas bahwa aku tidak pernah mengerti bagaimana isi hatinya. - Yara Leta Destia.