Our Angel | Seventeen
  • Reads 83
  • Votes 12
  • Parts 6
  • Reads 83
  • Votes 12
  • Parts 6
Ongoing, First published Sep 01, 2021
Apa yang akan anggota Seventeen lakukan saat mereka menemukan malaikat terluka di asrama mereka?

~

"K-kita tidak mati kan?"
"Apa yang kamu katakan, hyung? Jangan bercanda."
"A-aku melihat malaikat."
"Apa?"
"Tidak mungkin."
"Apa kamu mengigau,  hyung??"
"Aku tidak berani melihatnya lagi." Ujarnya sambil berlalu keluar Asrama. 

Melihat sikap hyungnya yang seperti itu membuat mereka semakin penasaran apakah apa yang diucapkan hyungnya itu benar. Ternyata benar, mereka melihat sayap putih berlumuran darah di sudut ruangan, mereka mencoba untuk tetap berani dan terus berusaha mendekati itu. 

"Dia benar-benar malaikat.."
All Rights Reserved
Sign up to add Our Angel | Seventeen to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
Rafa  cover
antagonis wife [TERBIT] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.