Kamu indah. Kamu indah meski aku tak pernah sempat memilikimu. Kamu baik meski bukan hanya padaku saja. Bahumu kokoh meski aku tak pernah menyandarkan kesedihanku disana. Tapi, Aku senang Aku senang namamu masih sempat mengisi benakku. Aku senang meski rasaku tak pernah mendapat balasan. Aku senang meski hanya mendapat balasan pesan singkat darimu beberapa kali. Aku senang mengetahui dirimu. Maaf aku harus mengenang dirimu dengan cara seperti ini. Aku ingin dunia tahu bahwa pria sepertimu itu ada, bahwa cerita kita juga ada meski tak sempat menjadi cerita yang utuh. Tapi akan aku akhiri sekarang, akan aku buat utuh cerita itu, akan aku selesaikan sisa cerita kita yang tak pernah terceritakan. Disinal kita, cerita yang tak pernah menemukan temu.