Kepindahan ke kota ini salah satu hal yang gue tentang. Sebab gue selalu teringat akan kenangan sekaligus sebuah tragedi yang membuat gue trauma. Bukan cuma itu saja alasan gue menentang pindah ke kota ini. Jikalau pindah pasti sekolah gue juga ikut pindah dan mengharuskan gue adaptasi lagi walaupun gue belum pernah masuk sekolah sih. masuknya gue ke sekolah elit starlight high school membuat gue bingung antara bersyukur atau nggak? Apalagi gue juga masuk ke kelas yang kata orang kelas hiperaktif (kelas yang isinya hampir nggak punya jadwal kosong). Gue Anandita khairunnisa yang hobi rebahan seketika mencoba menjadi anak rajin dan aktif. Satu hal lagi yang selalu Menjadi sumbernya kekhawatiran gue. Mampukah gue bersaing dengan mereka?dan Apakah mereka mau menerima gue dengan trauma gue atau malah sebaliknya?
3 parts