"Kamu benar, aku hanyalah satu orang, dari miliaran orang di Bumi ini, jadi pergilah, kamu berhak mendapatkan yang lebih baik."
"Lantas apa? Jika aku menemukan yang lebih baik lagi dari orang itu, akupun harus meninggalkannya? Logikamu tak masuk akal, Celyn."
Bulan Desember itu terasa dingin, dengan awan mendung. Layaknya hati Celyn yang menahan banyak beban tanpa bisa menangis.
"Semua pria sama saja. Seperti ayahku. Tak ada yang berbeda."
"Kamu benar, anggap saja aku sama dengan bajingan itu oleh akalmu. Tapi hatimu tahu, bahwa aku tak sama dengannya."
Badai, halilintar, atau apapun itu, asalkan jangan hujan, datanglah! Celyn tak ingin menangis, karena penyebab rusaknya keluarga Celyn, adalah tangisnya.