"Nyanyiin gue sekarang Alpin!! " ucap Tania sambil menarik-narik jaket abu kesayangan Alvin. "No no no no, no." kata Alvin sambil menggelengkan kepalanya. Rambut hitam brokolinya terombang ambing kanan kiri. "Wahh sekarang lo jadi kayak es batu ye, dingin banget anjer." "Heh, mulai lagi kan kata kasarnya." "Ya terserah gue dong, emang lo siapanya gue hah?" tanya Tania sambil mengangkat dagunya. "Gue? Ya masa depan lo lah, siapa lagi yang mau sama lo kalo bukan Alvino ganteng?" "Apa? Masa depan gue? Heh jangan sembarangan ya, yang mau sama gue banyak okey ngantri tuh di depan rumah. Dah cepet nyanyiin gue Pinn." "Kagak mau ah elah." "Emang napa si? Gue dijodohin sama orang tau rasa lu." "Beberapa orang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasannya, dan itu dialami oleh ku. Pada akhirnya, diam dan memendam perasaan menjadi tujuan buntunya. Meski menyiksa, ku harus bertahan walau dengan cara ini." -- Kisah seorang lelaki yang menyesali pilihannya, menginyam rasa tanpa peduli.. tentang cinta yang terpendam dalam hati -- --