Nara dan mimpi-mimpinya yang telah mati. Nara tak pernah hidup untuk hari esok. Nara yang selalu ingin mempunyai pesawat untuk pergi mengunjungi Tuhan. Nara suka melukis tentang rasa sakitnya yang tak pernah ia suarakan. Nara yang berusaha untuk tetap waras ketika manusia-manusia itu berusaha mengikis kesadarannya. Nara hidup, tapi tidak dengan mimpinya. Nara hidup karena Biru yang memintanya. Menahan ia agar tidak pergi kemana-mana, tidak ke Mars, Neptunus, ataupun Neverland. "Nar, mungkin gak semua rasa sakit, amarah, dan apa pun yang kamu rasain bisa kamu sampaikan melalui lukisan. Lukisan gak melulu harus dibuat nyata saat kamu terluka, Nar."