TAMAT [The Wattys 2022 Shortlist] - EBOOK TELAH TERBIT
***
Bercerita tentang Tasha Nayara, yang patah hatinya di usia remaja dan memilih berlari jauh dari tanah air tercinta. Memilih mendedikasikan dirinya untuk mengejar ilmu ke seluruh penjuru dunia. Namun 15 tahun kemudian, takdir mempertemukannya kembali dengan Praditya Dwipangga.
Bercerita tentang Praditya Dwipangga, pria multitalenta yang menyimpan penyesalan menahun karena meninggalkan seorang Tasha. Ia tak pernah menyangka luka yang ditorehkan pada gadis itu, belasan tahun kemudian meninggalkan bekas yang membuat Tasha tak sempurna sebagai seorang wanita.
Dan bercerita tentang seorang Ekawira Ardhiyaksa, lelaki berhati lembut dan tulus, yang selama separuh usia-nya menjaga Tasha, membalut luka dan menemani hari-hari berat gadis itu. Namun baktinya pada orang tua, membuatnya memilih wanita lain sebagai pendamping hidupnya. Sampai takdir memutus pernikahan itu.
Tapi terlambat, Tasha sudah menutup hatinya untuk lelaki manapun.
Berlatar tentang kegiatan makan malam, di mana obrolan-obrolan di meja makan menjadi menu yang ternyata perlahan membuka semua rahasia, asa dan rasa.
***
"Lima ratus juta. Itu total biaya yang sudah kukeluarkan selama empat tahun kita pacaran dulu."
Tasha menatap tanpa kedip lelaki menyebalkan di hadapannya, "Kamu sinting, Angga! Bahkan biaya operasiku saja tidak sampai lima puluh juta," sergah Tasha dengan tatapan menusuk.
"Hei, aku tahu kamu pintar dalam hal matematis. Jangan lupa kalau itu termasuk bunga dan inflasi mata uang selama lima belas tahun terakhir."
"Ah, tapi aku berbaik hati padamu, Sha. Tak perlu mengganti dengan cash, cukup buatkan aku makan malam selama 30 hari."
***
Tanggal publish : 7 September 2021
Tanggal selesai: 14 Juni 2022
Hiatus: 6 bulan
Durasi penulisan: 3 bulan
***
Referensi Backsound:
1) Don't Watch Me Cry by Jorja Smith
2) Kiss The Rain by Yiruma
3) If I Could See You Again by Yiruma
Serayu harus merelakan tubuhnya digunakan sebagai objek pemuas nafsu dari pria bernama Banyuadjie layaknya seorang pelacur. Namun, semuanya tidak bisa se-sederhana itu ketika keduanya ternyata pernah mengarungi bahtera rumah tangga sebelum pengadilan agama memutuskan semuanya.
Lima tahun berlalu setelah surat perceraian itu dikabulkan oleh pengadilan agama. Pernikahan singkat antara Serayu dan Banyuadjie seolah masih meninggalkan setumpuk permasalahan yang masih rumpang. Apalagi setelah calon bayi mereka meninggal lalu di hari yang sama surat gugatan dari Serayu dilayangkan tanpa kesepakatan.
Luka, dendam, dan cinta yang masih tersisa seolah melebur menjadi satu. Lalu semuanya semakin rumit ketika Serayu tahu bahwa sampai kapan pun dia bukanlah wanita yang diinginkan oleh Banyuadjie.