⚠️ [ TETAP VOTE + COMMENT MESKI SUDAH END ] ⚠️
Seorang anak laki-laki kecil berjalan luntang-lantung di jalanan, tanpa alas kaki ataupun topi yang melindunginya dari sengatan sang mentari. Kaki kecilnya terus melangkah ke depan, meninggalkan jejak rasa kecewa di belakang. Dipaksa kuat menghadapi berbagai ancaman, yang seharusnya belum dia lihat.
Dipaksa hidup sendiri tanpa bimbingan orang tua membuatnya cukup mengalami tekanan batin. Apalagi di saat usianya yang masih anak-anak dan membutuhkan kehangatan keluarga. Namun, sesuatu yang dianggapnya rumah memaksanya pergi menjauh, meninggalkan bekas luka yang begitu mendalam tanpa ada satupun obat yang mampu menyembuhkan.
Hanya karena kasus kesalahpahaman, dia yang harus menjadi korban. Dalam hati kecilnya, dia terus berteriak melampiaskan rasa sakit, kecewa, lelah, dan gelisah yang menjadi satu. Karena mau bagaimanapun juga, dia hanyalah anak kecil yang tak tau apa-apa. Yang hanya mampu menutup wajahnya dengan kedua tangan mungilnya guna meredam isak tangis yang kian membara.
Dan dari sinilah, hidupnya dimulai. Bukan reinkarnasi, juga bukan transmigrasi jiwa ke raga yang lain.
Semua telah berubah, sama halnya dengan kehidupannya yang berubah. Menginjakkan kaki di dunianya yang baru dan meninggalkan sosoknya yang dulu.
Tak ada lagi Allen Febrian, kini hanya ada Alvian Geovano yang sibuk menjelajahi dunia barunya.
****
cr : pinterest.
Hanya seonggok cerita kehidupan seorang GARVIN REVIANO AVRAM yang menjalani pahitnya kehidupan tanpa adanya orang tua dan hanya ditemani oleh sahabat Arvin yang sudah dianggapnya keluarga dengan dibumbui konflik ringan. Awalnya berjalan lancar sebelum Arvin bertemu dengan keluarga tersohor yang namanya dikenal dimana-mana dengan tiba-tiba mengangkat Arvin sebagai anak bungsu mereka membuat kehidupan Arvin berubah 180°.
"Gw dimana anjirrr, buset gede bener ni kamar" Arvin
.
.
"Mulai sekarang kamu bagian dari Livingston Family tidak ada bantahan" Daddy Robert
"Enak bener ni aki-aki kalo ngomong" hati mungil Arvin bersabda
.
.
.
"Abang mau kemana??" Arvin
"......."
"Gini nih kalo kulkas dikasih nyawa gw ajak ngobrol malah diem-diem bae untung gw anaknya penyabar" hati mungil Arvin bersabda part 2
FIKSI!!!!! Cerita ini dibuat hanya untuk menghibur para pembaca. Yang baperan minggir dulu, ingat kata-kata HARUTO-Treasure.
"Jangan baper!!" HARUTO