Udah dingin, datar, gengsi setinggi langit lagi!
Elgaara, cowok itu benar-benar berhasil membuat Agira ketergantungan akan kehadirannya.
Agira dengan sejuta rahasia dan masa lalu gelap, sangat membutuhkan sosok Gaara sebagai penerangnya.
.
"Gue nggak bisa tidur tanpa obat itu, Gaar."
"Tidur aja, gue bakal jadi alprazolam buat lo." -Elgaara
.
"Gemes banget, anjing." Umpat Gaara lirih, tangannya mulai menguyel-uyel pipi Agira.
"Pengen gua gigit," bahkan tanpa sadar cubitannya makin keras, hingga cewek itu melenguh kesakitan.
Gaara menarik tangannya tak rela, tak ingin membangunkan Agira, "Cantik, gemes. Ck, gemes amat, bangsat." lirihnya frustasi.
"Gua baru tau ada narkoba dalam bentuk manusia," kekehnya merasa kecanduan.
.
Tapi, hubungan mereka nggak jelas! Dan itu semua karena gengsi seorang Elgaara yang setinggi langit.
"Gua baru kenal dia sebulan dua bulan, masa gua semurahan itu suka sama dia, cih." -Elgaara
"Kalo lo nggak mau, ya udah buat gua." -Renka
"Mau gua bunuh, lu?!" -Elgaara
✤
Yakin nggak penasaran sama kisah gemes mereka?
Second Life Story
Emilia Seraphine menangis tersedu-sedu kala dirinya semakin tenggelam dalam kabut gelap dan kobaran api. Di akhir hidupnya ia baru saja melihat suaminya menikah dengan sahabat terbaiknya, Alana Carolline.
Andai saja Lia tidak terlalu mengabaikan suaminya dan tidak terlalu percaya dengan Alana, mungkin saat ini ia bisa tersenyum dan berbahagia dengan suaminya.
Hanya kata 'andai' yang bisa Lia ucapkan, dalam hati ia meminta kesempatan kedua pada Tuhan. Semoga saja Tuhan mengabulkan doanya ini!
_
"Aku harus merubah alur sedih menjadi bahagia walau ada banyak luka di tengahnya."